WinniMcclanahan256

From eplmediawiki
Jump to: navigation, search

jual sarung - Sarung sudah lama dikenal di Indonesia sebagai identitas muslim. Laki-laki muslim sering menggunakan sarung saat shalat. Mau itu shalat wajib ataupun shalat sunah. Seringnya umat muslim Indonesia menggunakan sarung dalam kesehariannya terutama shalat, membuat sarung seolah menjadi identitas umat muslim yang taat. Namun menilik sejarahnya, sarung ini merupakan kebudayaan khas Yaman.

jual sarung - Di negeri Yaman sendiri, sarung disebut dengan futah. Masyarakat negara Oman menyebutnya wizaar, Arab Saudi mengenalnya sebagai izzar. Sarung merupakan pakaian tradisional masyarakat Yaman, hingga kini tradisi menggunakan sarung masih melekat dalam kehidupan Masyarakat Yaman, bahkan menjadi salah satu oleh - oleh khas tradisional dari Yaman. Sampai saat ini para pekerja modern di Yaman pun masih menggunakan sarung. Masyarakat Yaman menggunakan sarung tidak menggunakan sarung sampai mata kaki seperti masyarakat Indonesia, namun hanya sebatas betis.

jual sarung - Penggunaan sarung di Indonesia berkembang setelah masuknya ajaran Islam yang dibawa para saudagar Arab khususnya Yaman. Walau di Arab dan Mesir sarung bukanlah pakaian yang diidentikkan untuk melakukan ibadah, namun di Indonesia sarung memiliki nilai kesopanan yang tinggi sehingga digunakan untuk ibadah khususnya shalat.

Pada zaman dahulu, sarung merupakan simbol perlawanan masyarakat Indonesia melawan Belanda yang membawa budaya barat. Banyak kaum muda santri yang mempertahankan sarungnya secara konsisten untuk menunjukkan pertentangan dengan penjajah saat itu. Sikap konsisten ini pernah ditunjukkan oleh pejuang muslim KH. Abdul Wahab Chasbullah, seorang tokoh sentral di Nahdatul Ulama. Suatu hari, Abdul Wahab diundang Presiden Soekarno dan protokol kepresidenan memintanya untuk berpakaian lengkap dengan jas dan dasi. Namun Abdul Wahab memilih sarung sebagai bawahannya, padahal jas selalu dilengkapi dengan celana panjang. Abdul Wahab ingin menunjukkan harkat dan martabat bangsanya di hadapan penjajah.

Sarung memang identik dengan penggunaan ibadah umat muslim terutama shalat, hal ini terjadi karena sarung dianggap memenuhi syarat sah pakaian untuk shalat. Beberapa etika berpakaian dalam shalat

1. Menutup aurat. 2. Tidak ketat 3. Tidak transparan 4. Untuk laki-laki tidak isbal (menjulurkan pakaian sampai semata kaki) 5. Untuk laki-laki tidak memakai sutra dan cincin emas 6. Tidak memakai pakaian bergambar 7. Lebih sempurna bila laki-laki memakai penutup kepala atau peci

Dari hal tersebut, sarung memang memenuhi syarat untuk menutupi aurat, tidak ketat, dan tidak transparan. Selain itu sarung pun lebih praktis digunakan sehingga banyak digunakan oleh laki-laki muslim.

Personal tools
Namespaces

Variants
Actions
Navigation
extras
Toolbox